Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

04 Oktober 2023

Redefining The Indonesian Blogger Future

Blogger adalah individu yang suka berbagi bagian dari kehidupannya dengan menulis sebuah tulisan yang kemudian diposting dalam blog mereka. Postingan blog mereka bisa memuat berbagai topik, mulai seni, desain, olahraga, politik, kesehatan, dan masih banyak lagi.

Berbagi bagian dari kehidupannya, entah itu pengalaman ataupun ilmu. Dalam wujud karya tulis yang bisa dibaca dan dipahami oleh public.

Kebiasaan menulis ini juga bagian dari warisan para leluhur bangsa. Kita tidak akan pernah tau betapa hebatnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Pajang, Padjajaran, Demak Bintoro, Mataram dan lain-lain. Jika waktu itu tidak ada yang mencatat dan menulis tentang kerajaan-kerajaan tesebut. 

Baik dalam bentuk prasasti, atau kitab-kitab yang ditulis waktu itu seperti ; Kitab Nagara Kertagama karya Empu Prapanca yang berbicara tentang seluk beluk dari Kerajaan Majapahit. Mulai dari sejarah dibangunnya Majapahit, perjalanan Majapahit, hingga daerah kekuasaan dari Majapahit yang tersebar hingga ke luar negeri (13-14 M). Kitab Sotasoma atau Kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular pada abad 14 masehi (era ke-emasan kerajaan Majapahit), yang menjadi sumber dan inspirasi semboyan kebangsaan kita yakni “Bhinneka Tunggal Ika” Berbeda-beda tetapi tetap satu yakni Indonesia.

Melalui kitab ini pula kita paham bahwa ternyata semboyan Bangsa kita hanya mengambil separo dari ayat atau sastra jaman Majapahit waktu itu, yakni “Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa” Berbeda-beda tetapi tetap satu jua yakni majapahit dan Bahwa tiada kebenaran yang sejati melainkan kebenaran Syang Hyang Tunggal yakni kebenaran Tuhan”.

So, Blogger adalah sebuah warisan budaya sejati leluhur bangsa Indonesia. Dengan berani mendeklarasikan diri sebagai seorang blogger berarti ia telah mewarisi tahta kebaikan, yakni kebaikan menulis agar pengalaman hidup dan ilmunya bisa diwariskan oleh anak dan cucu kita bahkan kepada dunia. 

Karenanya jika para bogger paham akan RUH peran dan fungsinya maka sejatinya yang sedang ia lakukan adalah bagian dari sebuah ibadah yang sangat dahsyat. Abaikan saja dolo, apa itu terkenal dan viral. Kesampingkan dulu apa itu profit dari ngeblog. Focus pada maksud dan sejatinya dari tujuan ngeblog itu sendiri. Kemudian sucikan niat bahwa ngeblog adalah sebuah ibadah. Berbagi itu sama dengan sedekah. Dan sedekah itu tidak harus berupa harta benda. Maka viral akan ia dapatkan dan profit otomatis akan follow dikemudian hari sebagai bagian dari efek positif yang sudah dikerjakan. Inilah yang maksud dengan istilah IKHSAN. Menebarkan kebaikan dimuka bumi. Dan tunggulah kelahiran yang disebut dengan "rahmatan lil alamiin". 

Sebagaimana judul diatas yakni Mendefinisikan kembali masa depan blogger Indonesia. Maka dalam artikel ini, saya hanya akan menitip pesan kepada seluruh blogger Nusantara. Agar sesekali mulai mengupas sisi budaya daerahnya masing-masing. Sebab apa yang bisa kita banggakan dari bumi Indonesia kita saat ini, salah satunya adalah warisan budaya suku dan kedaerahan kita masing-masing.

Boleh kita mengagumi budaya barat dan lain-lain. Tetapi budaya kita sendiri, sebaiknya juga dipelajari dan dipahami, hingga muncul rasa bangga dan tumbuh rasa cinta terhadap bangsa dan Negara kita. Mengapa ini penting? Sebab para pendiri bangsa kita pernah bilang bahwa “ Jangan pernah kita bicara Nasionalisme, jika kita tidak paham rasa primordialisme yang proporsional” artinya bahwa Nation bulding itu dibangun dari rasa primordial. Nasionalisme kebangsaan itu dibangun atas dasar tenun budaya tiap-tiap daerah. Jadi akan menjadi naïf sekali ketika kita bicara Endonesia begitu menggebu-gebu tetapi bicara budayanya sendiri, justru ia tidak faham. 

Hal penting lain-nya adalah jika semua blogger nusantara mulai mengekspos budayanya masing-masing. Gerakan ini akan menjadi sebuah momentum nasional agar para pemimpin bangsa ini sadar betapa pentingnya Kurikulum Muatan Lokal. Yang mengajarkan kepada anak dan cucu kita nilai-nilai budaya leluhur bangsa. Agar ketika ia sukses dikemudian hari, ia sadar bahwa yang membuat ia sukses itu adalah ; Ada kedua orang tua yang dengan penuh cinta, mendampinginya hingga ia sukses. Ada kekuatan Tuhan yang meridhoi kesuksesan-nya, sehingga ia tidak lupa untuk terus berketuhanan. Ada dan hadirnya RUH para leluhur yang mendapinginya, sehingga ia tetap berdoa untuk kebaikan para arwah leluhur yang telah mendahuluinya. Inilah esensi dari sebuha kalimat The Winning Attitude.

So yang akan menjadikan bangsa kita kedepan dikagumi, dihormati bahkan disanjung oleh semua Negara di dunia itu bukan mereka yang smart saja, yang berprestasi saja. Tetapi dunia akan tecengang dengan negara kita kedepan, sebab anak dan cucu kita bisa mewarisi nilai-nilai budaya leluhur bangsa, yang masih mampu menjunjung tinggi adhab atau budhi pekerti dalam bahasa jawa atau akhlaqul karimah dalam bahasa arab atau attitude dalam bahasa barat. Kita bayangkan anak dan cucu kita sudah smart, berprestasi, sholeh dan sopan santun-nya luar biasa. Lalu apa kata dunia jika sudah seperti ini?

Perjuangan mengkampanyekan pentingnya Pendidikan Muatan Local untuk anak dan cucu kita kedepan bukan menjadi tanggungjawab stakeholder dunia pendidikan saja. Tetapi kaum Blogger juga menjadi bagian yang semestinya ikut turun tangan memperjuangkan hal tersebut. Agar tujuan Pendidikan Bangsa yaitu Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya dapat segera terwujud. 

Salam Rahayu dan Salam Blogger Nusantara
Wahono Secret

26 komentar:

  1. Semoga Kurikulum Muatan Lokal bisa dihidupkan kembali, tidak hanya belajar bahasa nya saja, tapi belajar aksara penulisannya, sehingga budaya dapat lestari secara paripurna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari kita perjuangkan bersama boskuh....
      sebab perjuangan hanya dengan doa saja itu artinya perjuangan selemah-lemah iman.

      saatnya kaum blogger turun tangan
      sebelum generasi yang akan datang sudah tidak ingat sama sekali apa itu budaya nusantara

      Hapus
  2. waah kalau kurikulum muatan lokal kembali ada pasti banyak hal baik yang berasal dari daerah akan kembali diangkat dan diajarkan buat anak anak. Mereka tidak akan lupa akar budayanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurmulok itu masih ada sampai skr boskuh
      cuma grand design esensi ajaran-nya yang justru tiap daerah itu sendiri masih carut marut pola penerapan-nya dalam system dunia pendidikan kita.

      disinilah kita jadi paham mengenai arti penting grand design pendidikan nasional yang melangit tetapi tetap membumi.

      gambaran wujud membangun manusia indonesia yang seutuhnya sebagai bagian ending atas tujuan pendidikan nasional kita, itu masih absurt. belum ada definisi yang jelas dan gamblang. ini juga bagian dr problematika pendidikan kita.

      salam rahayu

      Hapus
  3. Budaya nusantara saat ini mulai berbaur dan "tidak asli" lagi ya Kak. Berbeda dengan masa kecil saya yang belum terpapar gawai yang memudahkan kita mengakses berbagai informasi dari berbagai negara. Ya, kita bisa beradaptasi dengan keadaan saat ini dengan tetap teguh membawa muatan lokal tidak hanya sebatas ilmu untuk ujian sekolah, tapi sehari-hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. ASIMILASI budaya itu tidak masalah, yang penting kita paham terlebih dahulu RUH budaya kita masing-masing.
      Problemnya adalah, kita saja tdk paham akan RUH Budaya kita sendiri, lalu bagaimana kita bisa paham jati diri budaya dan bangsa kita ? Susah yak....... emang saat nya harus ganti tatanan baru. endonesia sudah terlalu parah saat ini.

      Hapus
  4. Aku sempat lupa sih dulu pelajaran muatan lokal tuh apa aja ya. kayaknya ada belajar tentang kebudayaan daerah sih. Kalau sekarang mungkin muatan lokal sudah masuk dalam kurikulum seni dan budaya daerah nggak sih. Bener nggak nih para Guru? Anakku baru SD soalnya emang nggak ada pelajaran muatan lokal, tapi pelajaran seni dan budaya daerah ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya pelajaran seni dna budaya daerah itu yang di sebut dengan muatan lokal. Tujuan-nya adalah agra para generasi yang akan datang tetap paham dan mengerti budaya daerahnya masing-masing.

      Anak muda menguasai teknologi, dimata luar negeri masih biasa.
      Tetapi jika ada anak muda yang berani tampil dengan seni budaya daerahnya masing". membuat mata org luar negeri terbelalak.

      masih merasa gak pentingkah perihal budaya bangsa ?

      Hapus
  5. Saya kurang setuju untuk kata-kata berikut "Blogger adalah sebuah warisan budaya sejati leluhur bangsa Indonesia", karena blog sendiri sejatinya adalah sebuah sistem publikasi blog (blog publishing system) yang pada awalnya dibuat oleh Pyra Labs pada tanggal 23 Agustus 1999 ,dan merupakan sebuah dedicated blog-publishing tool pertama kali yang diperuntukkan untuk membantu mempopulerkan format tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak setuju gka papa, kan yang kita bahas ini BLOGGER nya bukan alat blog-nya boskuhhhhhhhhhhhhhh..............
      jika definisi blog-nya saya juga setuju dengan dirimu boskuh....
      ehehehehhee

      Hapus
    2. Dulu pertama kali beljar blog itu sama guru bahasa indonesia yang lagi ngebahas budaya juga. Jadi kami disuruh buat tulisan tentang budaya dalam kontek "Teks Naratif" lalu diposting ke blogspot yang diajarkannya, baru semester berikutnya guru TIK kami kasih tau cara-cara buat blog dan kami sebelumnya udah bisa dari guru Bahasa Indonesia

      Hapus
    3. thats right boskuh.....
      ayo mulai galak-kan karya tulis tentang budaya nusantara. terutama budaya di daerahnya kita masing-masing.
      agar seni dan budaya kita tidak lekang di telan oleh sang waktu dan ganas-nya perkembangan teknologi.
      salam budaya dan salam rahayu
      wahono secret

      Hapus
  6. Tetaplah menulis, maka kau akan tetap ada. Betul banget ya, jika kita menulis di blog tentang budaya dari daerah masing-masing, Insya Allah akan jadi bacaan yang bermanfaat bagi orang lain, atau mungkin nanti untuk anak cucu kita. Yang penting tetap semangat menulis dan berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu adalah RUH atau esesi dari ngeblog.
      menulis dan terus menulis. dengan sesekali menulis tentang seni dan budaya kita masing-masing. share dan share agar dunia tau bahwa bangsa kita adalah bangsa yang adi luhung dan tetap membuka diri dengan kemajuan jaman.
      salam budaya dan salam rahayu
      wahono secret

      Hapus
  7. Bangga nih jadi blogger yang ternyata sebagai warisan zaman kerajaan dulu. Cuma penyesuaian zaman aja yg sekarang lebih canggih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehehehhe iya....
      cuma jika skr ngaku jaman canggih
      knapa yak misteri teknik pembuatan candi borobudur sajah
      hingga saat ini, blom bisa di ketemukan tekniknya secara final

      sebenarnya canggih jaman dolo atau....???
      ehehehehehe

      Hapus
  8. Ide bagus juga tuh kak untuk menulis artikel bermuatan budaya lokal. Selama ini sering dibingungin ide-ide menulis. Dengan memasukan muatan lokasl ide tulisan tentu menjadi lebih beragam karena kita berada di negara yang kaya akan muatan lokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mbak....
      smoga setelah ini, akan banyak kawan-kawan blogger kita yang terketuk hatinya, mulai mengangkat budaya kearifan lokal menjadi kebanggan kaum muda dan anak cucu kita kedepan. Aamiin
      salam budaya dan salam rahayu

      Hapus
  9. Wah jadi bangga deh sebagai blogger udah meneruskan nilai budaya luhur bangs kita. Memang menulis itu bisa menorehkan sejarah dan membantu menyebarkan nilai budaya yang terkandung di setiap daerah sih ya. Jadi setuju, alangkah makin senang kalau banyak blogger yang bisa menulis kebudayaan lokalnya sehingga membantu generasi berikutnya supaya makin mengenal akan warisan budaya bangsa nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap ini yang kita harapkan...
      semoga bisa terwujud bersama-sama
      salam budaya dan salam rahayu

      Hapus
  10. Saya masih selalu berusaha untuk bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Tapi rasanya sering down ketika sudah membuat tulisan sebaik mungkin malah tidak ada yang baca. Akhirnya ikutan arus untuk membuat tulisan yang sedang tren saja dengan harapan dapat cuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaps, semua butuh proses mas broh....
      so, nikmati sajah prosesnya masing-masing
      sebab yang saya maksudkan adalah sesekali kita menulis tentang kearifan lokal tanpa harus meninggalkan menulis apa yang sudah dilakukan sejak lama sebagai karakter dan dalam rangka cuan mas broh....

      so, keep calm dan tetap jalan terus....
      salam budaya dan salam rahayu
      wahono secret

      Hapus
  11. Menarik sekali kak, jadi tambahan ide untuk saya menulis mengenalkan kebudayaan dan kebiasaan di daerah kita masing-masing. Mudah-mudahan memberi nilai baik yang bisa dicontoh, semoga bisa jadi amal kebaikan untuk kita penulisnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin....
      smoga menginspirasi dan menggeliat tulisan-tulisan yang berbau kearifan lokal....
      smangad dan lanjutkan!

      Hapus
  12. Membaca tulisan mulok di atas jadi ingat salah satu mata pelajaran saat SD, Pendidikan Kesehatan Lingkungan Jakarta (PLKJ). Kemudian ketika SMP saya pindah ke Jawa Tengah ada mata pelajaran Bahasa Jawa, di situ dibahas juga mengenai sejarah Jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. huehehehe....
      ternyata cukup penting juga kan mulok?
      agar kita tau dan faham
      betapa hebatnya budaya dan sejarah Bangsa kita sebenarnya
      ya kan ?
      salam budaya
      wahono secret

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret