Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

19 Desember 2023

TENTANG POLITIK dan DEMOKRASI di INDONESIA

Sebenarnya cukup berat untuk menulis ini. Tetapi jika saya tidak menulisnya maka kegelisahan ini akan terus menganga dan tak berkesudahan. Semoga selesainya saya menulis tentang POLITIK dan DEMOKRASI di INDONESIA ini, akan bermanfaat bagi seluruh pembaca yang berujung pada kemampuan untuk bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dengan benar dan tepat, sesuai kapasitas dan kapabilitas setiap person. 

Begini, kita akan mulai dari pengertian secara umum mengenai POLITIK. Jadi kata Politik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu POLIS yang artinya negara. Dalam arti luas, politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan di gunakan untuk masyarakat guna menegakkan peraturan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Sedangkan si Aristoteles  dalam teori Klasiknya bilang begini ; Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Politik juga merupakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik dari suatu pemerintahan dalam suatu negara. Jadi jelas yak tentang definisi POLITIK. 

Lalu apa sebenarnya partai politik itu sendiri ? 

Partai Politik adalah salah satu PILAR demokrasi. Pilar ini sama dengan penyangga. Jadi agar sebuah demokrasi ini bisa berdiri tegak, membutuhkan sebuah pilar / penyangga yang kuat. Sekali lagi PILAR atau PENYANGGA yang kuat ini penting untuk dipahami dan di mengerti. Sebab pilar atau penyangga yang kuat itu tidak harus banyak, pun juga tidak bisa sedikit. Ibarat bangunan sebuah rumah, butuh berapa jumlah pilar / penyangga agar sebuah rumah itu kuat dan berdiri tegak, tentu akan sangat berpengaruh dari seberapa besar dan kecilnya sebuah rumah, luas dan sempitnya sebuah rumah. Namun demikian sekali lagi saya sampaikan bahwa agar demokrasi kita bisa berdiri tegak, maka harus ada penyangga atau pilar yang kuat. Bukan penyangga yang banyak atau sedikit. Poinnya adalah penyangga yang kuat. Raaiit………..?!?

Salah satu ciri pilar atau penyangga yang kuat atau sebut langsung saja partai politik yang kuat adalah mampu melahirkan kader yang kuat. Kongkritnya dalam eskalasi politik pemilu, ia mampu melahirkan bakal calon atau calon presiden dan wakil presiden. Nahhh…., Jika ada suatu partai politik yang begitu banyak saat ini di Indonesia. Kok partai tersebut tidak memiliki kader atau tidak mampu melahirkan calon pempimpin (presiden dan atau wakil presiden) dari partainya sendiri. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa sesunggunya partai tersebut lemah dalam statusnya sebagai pilar atau penyangga demokrasi. 

Jadi dari titik ini saja sebenarnya kita sudah bisa mengukur dengan benar, seberapa kuat demokrasi yang ada di Negara kita. Masih jauh api dari panggang. Ya kan ? apalagi jika kita membahas tentang DEMOKRASI yang lebih dalam. 

Mari kita sedikit korek lebih dalam lagi. Pertanyaan-nya adalah ; 

  1. System demokrasi yang seperti apa yang sedang dan hendak dianut oleh Negara kita? 
  2. Apakah kita sedang dan akan menganut system demokrasi model Negara” barat ? sebut saja demokrasi liberal? 
  3. Dan mengapa kebanyakan politisi dan pengamat politik selalu saja membandingkan demokrasi di Negara kita dengan demokrasi ala-ala Negara-negara barat? 

Kita buka satu persatu yak…, bahwa secara etimologis DEMOKRASI itu berasal dari bahasa yunani yakni demos dan kratos. Demos berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan yang mutlak. Apabila digabungkan, maka secara harafiah, demokrasi adalah kekuasaan yang mutlak oleh rakyat. 

Sedangkan karakter demokrasi yang hendak dibangun di Negara kita adalah Demokrasi yang menganut system Demokrasi Konstitusional. Yaitu sebuah Demokrasi yang dilaksanakan harus dikawal oleh konstitusi (UUD). Ahahahhaa…. Njlimet kan ? masih harus di jabarkan dan dijelaskan lagi kan model demokrasi kita ? panjang lagi kan ceritanya ? 

Mengapa kita tidak berani mengatakan  bahwa demokrasi bangsa kita ya DEMOKRASI PANCASILA. Ini yang akan membedakan model demokrasi kita dengan bangsa dan Negara manapun. Mengapa demokrasi kita harus demokrasi pancasila? Sebab :

Pertama : Dasar Negara kita ya PANCASILA.
Kedua : Demokrasi Pancasila yaitu sebuah demokrasi yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan bradab, persatuan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Jika diartikan secara menyeluruh tentang apa itu DEMOKRASI PANCASILA adalah Kekuasaan yang mutlak oleh rakyat yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan bradab, mengedepankan nilai – nilai persatuan bangsa, berpegang teguh terhadap kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan dan terus mengupayakan dan atau memperjuangkan nila-nilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Itulah DEMOKRASI Indonesia yang sesungguhnya yang menjadi idaman rakyat dan impian para leluhur bangsa. 

Faktanya untuk menyuarakan atau memaklumatkan bahwa system demokrasi kita adalah system demokrasi pancasila saja, para pemimpin kita terasa berat suaranya dan enggan mensosialisasikan kepada public. Terlebih secara factual, demokrasi yang terjadi pada perikehidupan masyarakat kita saat ini, masih jauh dari system demokrasi pancasila. 

Jelang akhir artikel saya akan membahas tentang apa itu PILITISI dan POLITIKUS. 

Sebenarnya politisi atau politikus ini sebuah profesi. Tidak ada bedanya dengan guru, polisi atau dokter. Ketika seseorang menyebut dirinya sebagai politisi atau politikus itu artinya profesi seseorang tersebut adalah dalam bidang politik. 

Namun….dalam kehidupan keseharian kita, public lebih suka menyebut POLITIKUS bukan POLITISI. Dan saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai politisi BUKAN politikus. Sebab Politikus itu jauh lebih banyak konotasi negatifnya ketimbang positifnya. Why ? tikus itu adalah…. Bla….bla…. kalian pasti tau kan artinya kata tikus ? tapi kalau kita menyebut politisi itu akan beda rasanya. 

Sebab para pendiri bangsa kita ini, dahulu kala bangga dengan sematan kalimat sebuah politisi. Karenanya saya sepakat jika politisi ini adalah sebuah profesi itu artinya tidak ada bedanya dengan profesi lain di luar sana yang tentu ada yang baik dan ada yg kurang baik atau buruk. Tetapi jika sebutan politikus yg terlintas di benak kita lebih banyak tidak baiknya ketimbang baiknya. Raaiittt……

Salam Rahayu dan Salam Waras 
Wahono 

2 komentar:

  1. Demokrasi Pancasila atau Demokrasi Gotong Royong. Itulah yg pernah disampaikan oleh pak Prabowo dlm wawancara di BBC. Makanya kita tdk kaget. Setiap pemilu berasa gontok2an. Setelah pemilu bs aja bagi2 jabatan. Bs jd inilah yg dimaksudkan Demokrasi.Gotong Royong tsb. Oposisi msh dipandang tabu di system Demokrasi Pancasila...
    Rahayu...
    #BRAJA
    #BanjarnegaraJaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. gontok - gontokan itu tdk jadi soal, ketika gontok-gontokan-nya masih dalam bingkai gagasan dan ide untuk kemajuan bangsa.

      problem-nya adalah jika gontok-gontokan-nya sudah melibatkan emosional, terlebih sudah saling menjatuhkan satu sama lain. lalu dimana letak suri tauladan-nya bagi anak-anak bangsa ?

      kita menginginkan pemimpin yang santun, cerdas dan berwawasan kebangsaan. tetapi kita lebih menginginkan lagi pemimpin yang paham akan nilai-nilai kepemimpinan " NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI AJI, SUGIH TANPO BONDHO "

      Itulah pemimpin yang berjiwa KESATRIA wahai dulurku....
      Salam Rahayu dan Salam Waras

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret