- Ash-Shidq,yakni kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap serta berjuang melaksanakan tugasnya. Sidiq, artinya benar atau selalu berkata jujur. Sebagaimana firman Alloah, SWT ; “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan berucaplah dengan ucapan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal kalian, dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya maka ia telah memperoleh kemenangan yang besar” (QS. Al-Ahzaab : 70-71).As siddiq berasal sari bahasa Arab yakni “as-sidqu" atau "Siddiq" yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan dari sifat As siddiq adalah dusta atau dalam bahasa Arab-nya "Al-kazibu." Rasulullah SAW bersabda,“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari) Dalam hadits yang berkaitan, Rasulullah SAW bersabda, “Empat perkara yang apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu: memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik, dan bersih dari tamak.” (HR. Ahmad)
- Al-amanah,atau kepercayaan, yang menjadikan seorang pemimpin memelihara sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya baik dari Allah maupun dari orang-orang yang dipimpinnya, sehingga tercipta rasa aman bagi semua pihak.
- Al-Fathanah,yaitu kecerdasan yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menangani persoalan baik yang muncul secara perlahan maupun seketika, berdedikasi tinggi, dan memiliki cita-cita yang realistik untuk organisasi.
- At-Tabligh,yaitu penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab, atau dapat diistilahkan dengan keterbukaan atau transparansi, dan berani mengambil keputusan.
Adalah empat (sekawan dalam bahasa jawa) karakter sikap dan perilaku seeorang yang bisa dijadikan sebagai pemimpin. Mengapa minimal harus memiliki 4 karakter sikap sebagaimana tersebut diatas. Sebab sekawan itu juga melambangkan kedahsyatan Rosulullah, SAW dalam menjalankan misi besar Islam didampingi empat kawannya atau sahabat terkasih yakni ; Abu Bakar, RA, Umar AS, Ustman AS dan Ali bin Abu Tholib, AS.
Sekawan juga melambangkan sedulur papat lima pancar dalam perspektif nilai-nilai ketuhanan jawa. Sekaligus simbul punokawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. 4 atau sekawan ini adalah simbul kekuatan pilar yang kokoh dalam bangunan perjalanan hidup dan kehidupan seseorang. Dengan demikian Islam yang bersatus sebagai agama penutup ini, sesungguhnya sangat pas dan sangat relevan dengan kepercayaan-kepercayaan umat manusia sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret