Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

04 September 2023

PERJALANAN MENATAP MASA DEPAN BANJARNEGARA

Part 1 : Sejarah

Tahun 2009 adalah tahun pertama saya kembali ke kota kelahiran Banjarnegara setelah 16 tahun menimba elmu dikota gudeg jogja. Ada rasa gamam, apakah saya bisa bertahan hidup dengan keluarga dengan modal pas-pasan? Maklum waktu itu nyong wis kepala telu.

Singkat cerita dengan bekal kemampuan desain grafis dari bangku kuliah, nyong nggawe usaha percetakan merchandise ala kadarnya di kampong saya. Seiring dengan kegiatan usaha tersebut saya mulai bikin komunitas pertama yang saya bangun di kota kelahiran saya (tahun 2010). Komunitas tersebut adalah komunitas Banjarnegara Facebook Community, yakni sebuah komunitas yang menampung orang-orang banjarnegara dalam akun facebook. Baik ia yang berada diBanjarnegara maupun di luar Banjarnegara. Beberapa kopdarpun sempat jalan, hingga bubar ditelan sang waktu.

Ditahun yang sama 2010 (kepengurusan 2010-2014), saya masuk kepengurusan DPD KNPI Kab. Banjarnegara (Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia). Dalam wadah organisasi ini, saya mulai memetakan potensi SDA maupun SDM yang ada di Banjarnegara, hingga berhasil mensetup kepengurusan KNPI di 20 Kecamatan, diwilayah Banjarnegara.

Tahun 2011 saya masuk dalam kepengurusan Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kab. Banjarnegara (MPC Pemuda Pancasila), sebagai wakil sekretaris. Dalam wadah inipun bisa berhasil melaksanakan Diklatsar Pasukan KOTI Mahatidana dengan jumlah 3 pleton. (kepengurusan 2011-2015 dan 2015-2019, kepengurusan 2019-2023, saya OFF).

2013 saya masuk dalam kepengurusan RBM (Ruang Belajar Masyarakat Kab. Banjarnegara) sebuah organisasi sayap dari PNPM Kab. Banjarnegara. Dalam programnya, saya berhasil menyelenggarakan kegiatan PESTA BLOGGER Se-Banjarnegara, sebuah kegiatan produktif ngeBLOG bagi kaum muda Banjarnegara. Sebagai kegiatan pertama kali yang di selenggarakan di Kab. Banjarnegara, hingga sampai artikel ini ditulis (04 sept 2023), belum pernah ada lagi kegiatan yang serupa di Banjarnegara.

2017 saya membuat gebrakan baru diBanjarnegara yakni KONGRES KOMUNITAS se-Banjarnegara, Kongres pertama dan terakhir, dengan data peserta / komunitas lebih 100 komunitas se-Banjarnegara. Hingga melahirkan wadah komunitas yang bernama Banjarnegara Community Univercity (BCU), sebagai Rektor atau ketua UMUM.

2019 saya masuk wadah organisasi Kamar Dagang dan Industri Kab. Banjarnegara ( KADIN ) sebagai Wakil Ketua Pariwisata, Perhubungan & Promosi, bidang Pengembangan Pariwisata (masa bhakti kepengurusan 2019-2024).

Desember 2021, saya membuat gebrakan baru di banjarnegara dengan cara mengumpulkan para aktifis pemuda dan masyarakat, lintas sektoral dalam satu media yakni group whatsapp. Dengan nama Banjarnegara Future. Dan pada malam minggu, 13 November 2021, pukul 19.30 Wib, di Wanagro, Blambangan, Banjarnegara, tercipta pertemuan perdana yang menyepakati bahwa ; (1) Group WA Banjarnegara Future diganti menjadi Forum Banjarnegara Rembug, (2) Bicara Strong & Weeknesh Kab. Banjarnegara dari berbagai perspektif dan berkaca dari kabupaten tetangga , akhirnya Banjarnegara kedepan harus bisa MENJADI KOTA PARIWISATA. Entah pariwisata berbasis pertanian, budaya, sejarah maupun wisata berbasis alam dan buatan. 

Dan puji syukur Alhamdulillah, Group WA Forum Rembug Banjarnegara, masih eksis hingga saat ini dan telah cukup banyak memberikan input  baik buat pemda, dewan maupun lembaga lain diBanjarnegara untuk kemajuan dan kebaikan Banjarnegara. Semoga Group WA FRB ini akan terus eksis hingga sampai kapanpun.

FOKUS PADA TUJUAN BESAR GROUP FRB

Focus Group Discussions
[ Forum Rembug Banjarnegara ]
Group FRB dibuat bukan tanpa makna, ia dirancang khusus agar bisa menjadi PEMANTIK UTAMA agar langkah dan gerak Kab. Banjarnegara untuk 5 tahun hingga 30 tahun kedepan semakin jelas dan terarah. Visi besarnya adalah Banjarnegara maju, sejahtera dan bermartabat di tahun 2035 (12 tahun kedepan). Caranya? Menjadikan Banjarnegara sebagai KOTA PARIWISATA. Entah pariwisata berbasis pertanian, budaya, sejarah maupun wisata berbasis alam dan buatan.

Mengapa kita harus berani untuk mengambil posisi sebagai kota pariwisata?, Sebab :

Pertama ; Hadirnya bandara Wirasaba yang terletak di Kab. Purbalingga adalah sebuah kabar menarik untuk sebuah pemberdayaan dan pembangunan masyarajat bagi sebuah kabupaten. Persoalan pengangguran terbuka 10 tahun yang lalu antara Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Cilacap maupun Kebumen. Jumlah besaran angkanya hampir sama, yakni naik turun diangka 35.000 pengangguran terbuka.

Kedua ; Hadirnya bandara sebagai salah satu jalan tol menuju peluang terbukanya pembangunan dalam sector ekonomi, dan permasalahan yang hampir sama yakni persoalan pengangguran terbuka, membuat kab. Purbalingga berani mengambil posisioning sebagai kota industry. Sehingga arah kebijakannya sangat jelas, yakni mempermudah akses perijinan industry. Begitu mudah dan menariknya perijinan tersebut, membuat para investor berbondong-bondong masuk dan mendirikan pabrik di kota tersebut. Puluhan pabrik besar hingga saat ini terus terbangun dengan apik di Kab. Purbalingga. Jika kita hitung satu pabrik rata-rata memiliki karyawan 3.000 hingga 6.000 tenaga kerja dikalikan 10 pabrik saja (pukulrata 4.500 karyawan) maka akan ketemu angka 45.000 tenaga kerja terserap. Selesai sudah persoalan pengangguran terbuka di kabupaten sebelah. Clear, jelas dan terarah kan?

Dalam kurun waktu yang sama, Kab. Banyumas / Purwokerto, ketika kab. Sebelah (Purbalingga) telah mengambil posisioning sebagai kota industry, maka ia juga harus berani mengambil posisioning sendiri. Apa keputusan posisinya? Jika para pengusaha telah berani menanamkan investasinya di kab. Purbalingga, maka istirahatnya harus di purwokerto. Kebijakannya sangat jelas dan terarah. Akses perijinan hotel berbintang dan penataan kembali tempat hiburan diatur sedemikian rupa, sehingga berdirilah hotel-hotel bagus seperti Aston dan lain-lain di Kab. Banyumas.

Kemudian kabupaten Kebumen. Tak usah saya ceritakan yak? Sekarang Kabupaten ini seperti apa perkembangannya, ketika artikel ini saya rilis (05 sept 2023). Tapi gatel juga yak kalau ndak saya tulis. Ehehehe…. Yang jelas menuju pendopo kabupaten wis kaya malioboro modele. Muantap kan?

Lalu apa kabar BANJARNEGARA…?

Memprihatinkan !!! Sebuah kabupaten yang tanpa identitas. Tidak jelas arah dan tujuan pembangunan-nya. Jika 50 kursi anggota DPRD Kab. Banjarnegara tidak mampu merumuskan arah gerak dan langkah pembangunan Banjarnegara kedepan, goal-nya mau kemana dan seperti apa, maka ini harus menjadi tugas pokok bupati dan wakil bupati sebagai eksekutif. Dan Jika eksekutif serta legislative juga tak berdaya alias mandul alias impoten, maka sudah menjadi tugas, fungsi peran kaum muda Banjarnegara untuk tergerak dan menyuarakan hal tersebut. Tulisan-tulisan dalam BLOG saya ini adalah dalam rangaka mengambil peran dan fungsi sebagaimana tersebut. Ini bukan suatu hal yang berlebihan apa lagi sok keminter. Semua ini harus saya lakukan demi dan untuk kota yang kita cintai bersama yakni Banjarnegara Gilar-gilar. Raaiit...

Salam Rahayu
Banjarnegara, 05 September 2023

Wahono

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT ATAU ARTIKEL YANG LAIN : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret