Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

05 September 2023

DAYA DUKUNG INTERNAL MENUJU BANJARNEGARA SEBAGAI KOTA PARIWISATA

Part 2 - Apa saja yang harus dipersiapkan agar kita (Banjarnegara) bisa menjadi sebuah kota pariwisata?

Dalam artikel sebelumnya yakni ; Perjalanan Menatap Masa Depan Banjarnegara, saya telah sedikit mengupas perihal latar belakang mengapa Banjarnegara harus berani mengambil positioning hendak menjadi kota apa di 5 hingga 15 tahun kedepan. Saya yakin sedulur kabeh wis pada paham yak….

Nah di part 2 ini saya akan lebih banyak mengupas tentang hal-hal apa yang harus dilakukan oleh Banjarnegara dalam rangka mewujudkan cita-cita menjadi kota pariwisata. 

Adalah daya dukung seluruh elemen masyarakat untuk bisa mempercepat ketercapaian cita-cita tersebut diatas. Diantara hal mendasar yang harus dilakukan adalah : 

Pertama : REGULASI
Regulasi atau aturan baik berupa perbub atau perda yang mendorong percepatan ketercapaian banjarnegara menjadi kota pariwisata adalah sebuah keniscayaan. Contohnya ; jika kita sepakat bahwa tahap awal ketercapaian banjarnegara menjadi kota pariwisata adalah dengan menghidupkan sungai serayu sebagai  focus pertama target pencapaian “ Serayu River Tourism “. Maka regulasi tentang daya dukung Serayu River tourism harus dibuat. Apa saja regulasi yang mesti dibuat ? 

  • Perda tentang galian C sebaiknya dimulai dari bawah Hotel Surya Yudha. Sebab star dunia rafting banjarnegara berawal dari boja hingga pikas. Pikas sampai HBSY. Kita bayangkan saja jika kita sedang asyik berwisata petualangan arung jeram, tetapi mesti melewati tambang-tambang pasir, pasti akan terasa kurang eksotis. Bener ndak….? Jadi kalau mau  julan serayu rafting pastikan sepanjang rute clean dan artistic / elok tanpa ada eksploitasi alam secara visual. 

  • IJIN IMB di bantaran sungai mesti dibuat. Sebagaimana Bali membangun villa di atas pantai, ditebing dan dibantaran sungai-sungai nan elok. Sebab jika perda IMB ini tidak diubah maka kita mesti bangun IMB yang berjarak antara 50 hingga 100 M dari bantaran sungai. Widow…., jualan sawah dunk, gak jadi jualan suangi serayu. Ahahahaha.

Kedua : MENYATUKAN VISI
Pada artikel part 1, saya pernah menyampaikan bahwa ; Bupati sebagai top leader di lembaga eksekutif, HARUS MEMILIKI KNOWLAGE dan berwawasan serta konsen dalam bidang pariwisata. Sehingga bisa mengarahkan dinparbud sebagai tangan kanan untuk bergerak secara teknis dilapangan. Daya dukung lain adalah DPRD sebagai lembaga legislative yang melakukan kajian program dan budgeting mesti singkron dengan program eksekutif. Jika top lembaga ini singkron maka yang bawah akan segera merapat dan mudah untuk diatur dan ditata. Elemen lain yang tidak kalah menariknya untuk di kelola sebagai daya ungkit percepatan ketercapaian program adalah kaum muda. Baik ia yang berada di komunitas maupun ormas. Kita bisa bayangkan, jika dari atas hingga bawah, setiap unsur memiliki visi yang sama, bahu membahu, bekerjasama dan sama-sama kerja. Betapa dahsyatnya perubahan demi perubahan yang akan terjadi di kota tercinta Banjarnegara kedepan. So, menyatukan visi adalah hal penting dan mendasar untuk jalan-nya sebuah program. Raaaiittt……….

Lanjut Part 3 >> 

Banjarnegara, 05 September 2023
Salam Rahayu
Bupati Forum Rembug Banjarnegara

Wahono 

BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA disini : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret