Jika dunia ini adalah sekolah kehidupan bagi para manusia. Maka bumi ini adalah Rumah Sakit Jiwa bagi semua orang. Orang dan Manusia adalah dua hal yang berbeda. Orang adalah identitas yang melekat untuk membedakan sesama makhluNya Tuhan. Sedangkan Manusia adalah seseorang yang telah memiliki kesadaran murni tentang keTuhanan.
Betapa bumi ini adalah Rumah Sakit Jiwa terbesar bagi semua orang? Sebab kita sering sekali menjumpai saudara kita, kawan kita yang dengan keyakinan penuh tentang Agama yang di peluknya. Sementara disisi lain secara realita, ia sesungguhnya tak pernah mencari siapa sejatinya Tuhan yang ia sembah. Bahkan ditanya Tuhan alamatnya dimana - iapun tak mampu menjawab. Lebih parah lagi, ritual yang ia jalankan juga sama sekali tidak paham esensi maksud dan tujuan-nya. Lalu bagaimana kamu akan bertemu dengan yang namanya KHUSNUL KATIMAH? Kemudian berharap surgaNya??? Subhanalloh.... Agama hanya di peluk melulu tanpa pernah di kaji secara jernih dan mendalam.
Kita sungguh sangat terjebak pada kesibukan mencari rejeki TAPI kita lupa mencari sang pemberi rejeki. Inilah salah satu alasan mengapa kehidupan kedepan terasa semakin berat dan berliku. Ternyata hanya satu dari seratus orang yang ada yang memiliki DNA Kesadaran murni tentang ketauhidan. Selebihnya terjebak pada kesibukan dunia - tidak mau bertumbuh - apalagi mencariNya.
Awaludin Ma'rifatullah, Awal dari agama adalah mengenal Allah. Inilah yang dilakukan oleh Nabi Ahmad Bin Abdullah, selama 40 tahun. Kemudian baru Isra Mi'raj dan mendapatkan gelar Rasulullah Muhammad SAW. Arti kata Muhammad adalah sesuatu yang mulia yang merangkun kemuliaan 24 nabi sebelumnya. Dan ketika Nabi Ahmad Bin Abdullah di Isra Mi'rajkan oleh Tuhan - bukan dalam posisi statusnya sebagai sang nabi tetapi dalam posisi statusnya sebagai Sang HAMBA. Meskipun kapasitasnya sebagai sang nabi atau utusan. Hamba atau penghambaan inilah status tertinggi dari sebuah kata TAUHID.
Lalu bagaimana kita bisa menjadi Hamba Allah, Hamba Tuhan jika kita tidak pernah mencari, mengenal dan kenal dengan Tuhan yang kita sembah? mari kita sedikit merenung dan berfikir sejenak agar kita bisa belajar menjadi orang yang benar-benar bertaqwa.
Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu, Barangsiapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya. Saat aku mencari Tuhan, saya menemukan AKU, tatapi ketika saya mencari tau siapa aku, aku menemukan Tuhanku. Inilah salah satu alasan mengapa wahyu pertama Nabi Ahmad Bin Abdullah adalah : Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq - Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!. Secara analisa bagaimana mungkin Tuhan memerintahkan utusan-Nya untuk membaca, sementara pada saat itu Nabi Ahmad Bin Abdullah buta baca dan tulis? Tentu ada kandungan makna lain dibalik kata BACALAH. Yang dimaksud Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! adalah kamu membaca diri kamu sendiri sehingga kamu tau dan mengerti siapa sejatinya kamu sehingga kamu tau siapa sejatinya Tuhanmu. Dan kitab tertua yang di tulis oleh Tuhan adalah Manusia itu sendiri.
Mengapa lagu kebangsaan kita menekankan untuk membangun jiwanya kemudian baru membangun badannya? sebab Jiwa ini sangat penting dan ini sangat erat dengan yang namanya qolbu atau hati. Jiwa adalah akumulai antara pikiran, perasaan dan emosi. Sesaat kita bisa mengendalikan ketiganya maka kehidupan kita akan terasa damai. Dan damai itulah salah satu esensi kata ISLAM. Agar kita dapat sampai pada pintu gerbang kedamaian, tidak ada cara lain selain Kita belajar untuk kenal dan mengenali siapa Tuhan kita. Agar kita bisa kenal dan mengenal siapa sejatinya Tuhan kita, kita mesti sadar diri, tau diri, kenal diri hingga sampai mengenal diri dan jati diri.
Saat kita sudah memahami siapa sejatinya jati diri kita barulah kita akan sampai di pintu gerbang babussalam atau pintu gerbang keselamatan, sebab kita telah kenal dan mengenali siapa sejatinya Tuhan kita. Orang yang sudah sampai pada level ini, tidak ada kata lain selain pasrah dan memasrahkan dirinya beserta segenap jiwa raganya hanya untuk Tuhan. Absolutely Surrender adalah sebuah keniscayaan bagi Sang Hamba sejati. Dan tidak ada kekhawatiran sedikitpun atas diri dan jiwa para kekasih Allah.
- Aku Satu adalah Dia sang Khaliq
- Aku Dua adalah Sang Kesadaran Murni
- Aku Tiga adalah sang JIWA
- Aku Empat adalah sang Jasad Fisik
Dan mengapa membangun KESADARAN MURNI itu tidaklah mudah? Sebab terdapat buanyak sekali orang yang beragama tetapi ia belum sadar apa sejatinya peran dan fungsi agama. Apapun agamanya sesungguhnya hanya jembatan untuk menuju kepadaNya. Dan ritual agama apapun sesunggunya hanya untuk menselaraskan Hukum Sunatullah atau Hukum Semesta.
Bagimu Agamamu - Bagiku Kamu Saudaraku
Wahono
Sampain ketemu dikajian selanjutnya tentang HUKUM SUNATULLAH atau HUKUM SEMESTA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret