Cari artikel lain

Berita Utama

Benarkah Maju dan Sejahtera itu sebuah VISI ?

Menarik untuk sedikit membedah Nalar berfikit kita. Agar kita bisa MAJU - seseorang ataupun daerah harus paham konsekwensinya. Bahwa : KEIN...

Artikel Paling Populer

29 Oktober 2025

Merdeka dengan Diri Sendiri - Pasca KMB-#01


Kawan-kawan FKBB yang berbahagia…

Kongres MasyarakatBanjarnegara - #01 telah kita wujudkan bersama menjadi sebuah kenyataan kegiataan. Tidak ada DEMO apalagi ANARKI sebagaimana asumsi dan framing yang tersebar santer dalam atmosfir Banjarnegara tercinta.

Karenanya, sudah sapatutnya kita tundukan kepala sejenak untuk menghaturkan rasa syukur kita yang terdalam kepada Gusti kang Murbeng Dhumadhi – kepada semesta yang telah menselaraskan gerak kita – kepada seluruh leluhur Banjarnegara dan Nusantara yang telah mangestoni dan membersamai kegiatan kita. Seraya berharap penuh agar Perjuangan FKBB yang FOKUS pada Pergerakan Moral dan Intelektual untuk Banjarnegara dan Bangsa, diberikan kekuatan – kelancaran  dan keberkahan.

24 Oktober 2025

Mengenal Siklus Peradaban Indonesia dimulai dari peristiwa besar Sumpah Pemuda

Cikal bakal lahirnya Kongres Pemuda Indonesia dimulai sejak 1908. Ketika Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Denhaag – Belanda membentuk wadah organisasi bernama Perhimpunan Indonesia. Kemudian pada tahun 1915, berdiri wadah organisasi bernama ; Tri Koro Dharmo – sebagai wadah organisasi jong jawa. 

Dan pada tahun 1926 ; baru terlaksana Kongres Pemuda Indonesia Pertama, yang melahirkan kesepakatan bahwa Bahasa melayu sebagai bahasa persatuan. Baru pada tahun 1928 ; terlaksana Kongres Pemuda Kedua – yang melahirkan Sumpah Pemuda, yakni ; Berbangsa satu – berbahasa satu dan bertanah air satu – Indonesia. 

Sejak tahun 1928 hingga tahun 2025, kita telah memperingati hari sumpah pemuda sebanyak 97 kali. Jika dalam kalender jawa – Bangsa Indonesia ini mengalami siklus empat windu yang berputar per 32 tahun ( satu windu = delapan tahunan ) maka kita telah mengalami siklus 3 putaran sejak terjadinya peristiwa Kongres Pemuda Indonesia. 

Dan ditahun 2025 ini, kita sedang masuk pada Fase Siklus Windu Sancaya atau Sancahya, yakni sebuah siklus yang dimulai sejak tahun 2024 berakhir pada 2032. Siklus Windu Sancaya adalah sebuah fase 8 tahun yang berbicara tentang ; masa kembalinya keberuntungan dan kejayaan. Fase ini dianggap sebagai puncak dari siklus, di mana kerja keras sebelumnya membuahkan hasil. 

Fase windu sancaya ini tidak serta merta berhasil sesuai prediksi yang tertulis dalam arti sancahya. Ada syarat yang mesti terpenuhi agar windu sancahya ini dapat terwujud di penghujung tahun kedua - fase windu sancahya. Yakni : Rekonsiliasi. Lalu apa yang di maksud rekonsiliasi dalam fase windu sancahya tersebut? Seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali mesti menyadari bahwa sudah tidak ada lagi benar salah dan kalah menang. Semua bersepakat untuk bekerjasama, bergandengan tangan membangun bangsa. Apakah ini dapat terwujud pada arealita kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini? Mari merenung bersama-sama. 

23 Oktober 2025

THE CHANGE OF GRAND DESIGN - KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA

Peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2025, telah menginspirasi pergerakan para aktifis Banjarnegara untuk mengambil nilai-nilai spirit tentang arti penting semangat Persatuan dan Kesatuan. Berikrar secara sakral untuk mengaku ; bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu, yakni Indonesia. 

Sumpah Pemuda Lahir dari rahim sebuh rapat besar lintas jong senusantara bernama KONGRES. Butuh waktu lebih dari 20 tahun, Soegondo Djojopoespito, W.R Supratman, Muhammad Yamin dkk,  melakukan sebuah pergerakan yang penuh lika-liku hinga sampai pada agenda besar bertitle ; Kongres Pemuda Indonesia (1928). Dan sejarah berbicara bahwa ternyata ; butuh waktu 17 tahun sejak peristiwa Sumpah Pemuda menuju Kemerdekaan RI – 1945. 

Pergerakan aktifis Banjarnegara juga telah memasuki usia lebih dari 10 tahun. Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda bakal menjadi tonggak awal untuk membangun spirit persatuan dan kesatuan lintas sektoral dan lintas elemen masyarakat se-Banjarnegara. Kematangan usia sebuah daerah bernama Kabupaten Banjarnegara, kini telah menginjak di usia 454 tahun dengan pergantian pemimpin daerah sebanyak 30 kali sejak tahun 1.571. 

20 Oktober 2025

Apakah kata - KONGRES - jadi semenakutkan itu?

Kami hanya ingin duduk bersama - bincang-bincang kecil perihal ; PROBLEM SOLVING kebangsaan dan Banjarnegara saat ini. Kami tidak membawa TOA dan Bendera MERAH PUTIH, Kemudian BERORASI di depan gedung DPRD dan BUPATI. 

Jikalaupun Bupati dan Ketua DPRD tidak berkenan untuk menerima hasil Kongres kami berupa PETISI, karena alasana JANJI POLITIK. Kamipun cukup menyerahkan PETISI ini kepada SEJATINYA PENGUASA, yakni TUHAN SANG PENGUASA SEJATI. 

Kata KONGRES kita pilih karena kita terinspirasi oleh kedahsyatan perjuangan Boedi Oetomo dkk - dalam mewujudkan : Kongres Pemuda Indonesia yang mampu melahirkan - SUMPAH PEMUDA - 28 Oktober 1928. Terdapat buuaanyak sekali nilai-nilai luhur yang bisa kita petik khikmahnya dari peristiwa peringatan Sumpah Pemuda ke-97 kali ini. 

Demi dua buah kata : PERSATUAN & KESATUAN - mereke rela untuk : mengalah - menurunkan ego - sudah tidak bicara lagi benar salah yang ada hanyalah spirit manunggal lan nyawiji sejati, untuk bersepakat ; Satu Bangsa - Satu Bahasa - Satu Tanah Air Indonesia

Tunggal Mbanjarnegara - Tunggal Ngapak - Tunggal Indonesia, Bolehkah....???

Rahayu Sagung Dhumadhi
Wahono - FKBB

Semua Informasi tentang Kongres Masyarakat Banjarnegara
Bisa kamu akses disini [ KLIK DISINI ]


18 Oktober 2025

Evaluasi Sarasehan Publik - FORDEM Banjarengara

R . E . F . L . E . K . S . I
Sarasehan Publik - 17 Oktober 2025

D I S C L A I M E R !

  • Evaluasi sarasehan bertajuk “ Refleksi Kinerja Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Banjarnegara Dalam Mewujudkan Program Unggulan dan Inovasi PAD “ - Dialog Konstruktif Dalam Rangka Mewujudkan Banjarnegara Maju dan Sejahtera. Garapan dari saudara-saudara FORDEM, yang dilaksanakan pada 17 – 10 – 2025 di Pendoppo Dipayuda Adigraha Banjarnegara, adalah permintaan dari langsung dari kawan-kawan FORDEM melalui WAG FKBB. 

  • Evaluasi ini bersifat ilmiah dan logis serta tidak ada tendensi apapun apalagi dibumbui dengan rasa iri, dan suka, tidak suka. Evaluasi ini murni karena rasa saling welas asih sesame aktifis Banjarnegara. 

Mari kita kupas satu persatu : 

  1. JUDUL ACARA : SARASEHAN PUBLIK 
  2. TEMA ACARA :
    Refleksi Kinerja Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Banjarnegara Dalam Mewujudkan Program Unggulan dan Inovasi PAD.
  3. FORMAT ACARA : Nara Sumber dan Sesi Tanya Jawab 

Poin Pertama dan Poin Ketiga – Tentang Judul Acara dan Format Acara 

17 Oktober 2025

Benarkah Maju dan Sejahtera itu sebuah VISI ?

Menarik untuk
sedikit membedah Nalar berfikit kita.

  • Agar kita bisa MAJU - seseorang ataupun daerah harus paham konsekwensinya. Bahwa : KEINGINAN untuk MAJU memiliki dampak berupa KETIDAK NYAMANAN. orang belum bangun, kita harus sudah bangun doloan. orang sudah pulang kerja, kita masih kerja. inilah salah satu bentuk konsekwensi menuju KEMAJUAN. TIDAK ENAK diawal - tapi ujungnya enak.
     
  • Sedih - Kecewa - Terluka - Tersakiti - Terkhianati tak bisa dihindari dalam perjalanan menuju sebuah KEMAJUAN. Tetapi MENDERITA atau tidak adalah PILIHAN. Jika kita sudah masuk dalam keadaan SADAR DIRI - Maka semua yang datang dari Gusti kepada kita semua adalah Sebuah ANUGRAH Kehidupan - Pasti ada KHIKMAH Terdalam yang dapat kita ambil pelajaran. Inilah yang disebuh RABB dalam asmaul husna. RABB artinya maha memelihara. Dalam system pemeliharaan-Nya, Tuhan memiliki teknologi yang sangat canggih - yang secara auto PASTI ada pembelajaran atau pendidikan disetiap peristiwa ataupun kejadian hidup.

  • Tentang kata SEJAHTERA - Sejahtera adalah KONDISI Peace of mind dan KONDISI Peace of Heart - artinya kolaborasi antara kondisi pikiran yang jernih dan hati yang tenang mampu melahirkan rasa damai - puncak tertinggi kedamaian itulah yang disebut bahagia. Bahagia itu bersifat LONG TIME - sedangkan Senang bersifat SHORT TIME. Kejernihan Pikiran + Ketenangan Hati + Rasa Damai + Kebahagiaan = KESEJAHTERAAN. Kesejahteraan bagi rakyat Indonesia inilah cita-cita agung para pendiri bangsa. Yang hingga 80 tahun bangsa ini berdiri BELUM mampu mewujudkan-nya. 

  • So..., Bagaimana kita bisa MAJU jika diwaktu yang sama kita menginginkan kenyamanan? NOTHINK alis BULLSHIT - why ? karena MAJU dan NYAMAN itu dua kutub yang berbeda.

  • Sejarah berbicara secara FAKTUAL bahwa ; Hingga di usianya ke 80 tahun, Bangsa ini belum mampu mewujudkan cita-cita SEJAHTERA bagi Rakyat. Lalu  bagaimana mungkin dalam kurun waktu 5 tahun - Banjarengara bisa SEJAHTERA ??? dimana letak AKAL SEHAT KITA ???? Hellowww....

  • Jadi - Sekali lagi ; MAJU DAN SEJAHTERA IS NOT VISION !!! BUT OUTPUT FROM VISION. Maju dan Sejahtera jauh lebih dalam dari sekedar impian. Seorang anak bersita-cita ingin menjadi DOKTER atau POLISI - dengan teerwujudnya cita-cita si anak tersebut, akhirnya ia bisa MAJU dan SEJAHTERA - Jika cita-cita anak tersebut adalah MAJU dan SEJAHTERA, maka OPTION atau pilihannya tidak harus jadi dokter atau polisi saja. Ia memiliki banyak pilihan untuk bisa Maju dan Sejahtera. Jadi Dewan kek, jadi Bupati kek, jadi Aktifis kek atau whatever-lah.... yang jelas Maju dan Sejahtera adalah output atau dampak bahasa sederhanya. 

  • Tapi ini semua adalah perspektif Aktifis yang lagi belajar untuk jadi Aktifis Beneran BUKAN hasil pemikiran dari mereka yang PURA-PURA JADI AKTIFIS. 

  • Jaga terus KEWARASAN NALAR BERFIKIR KITA
  • agar kita bisa belajar menjadi Manusia Indonesia yang seutuhnya
  • agar kita bisa belajar menjadi Manusia Banjarnegara yang seutuhnya 

  • Sampai ketemu di : 
  • PERHELATAN INTELEKTUAL bertajuk ; 
  • KONGRES MASYARAKAT BANJARNEGARA
  • Dari Rahin KMB melahirkan Petisi Rakyat Banjarnegara

  • Sura Dira Jaya Ningrat - Lebur Daneng Pangestuti
  • Rahayu Sagung Dhumadi 
  • 💜 _Wahono - FKBB_ 💜

  • 🌐 All about information KMB only at here : [ KLIK ]

15 Oktober 2025

Banjarnegara : Antara Spirit Persatuan dan Kepura-puraan Kolaborasi

Sudah 97 tahun bangsa ini memperingati Hari Sumpah Pemuda. Namun, di tengah semarak peringatan itu, semangat persatuan dan kesatuan yang dulu diikrarkan para pemuda 1928 seolah hanya tinggal seremonial. Begitu pula di Banjarnegara, daerah yang kini telah berusia 454 tahun, tetapi spirit kebersamaannya masih kerap terjebak dalam kamuflase persatuan.

Kita sering berbicara tentang kolaborasi, tetapi yang hadir justru kepura-puraan. Banyak pihak masih lebih mengedepankan ego pribadi maupun sektoral daripada kepentingan bersama. Kolaborasi yang seharusnya menjadi energi positif, kini justru sarat dengan kepentingan, pencitraan, dan dahaga akan pengakuan.

Pertanyaan besar pun muncul: Banjarnegara sebenarnya ingin menjadi daerah seperti apa? Setelah lebih dari empat abad berdiri, arah pembangunan Banjarnegara belum menemukan bentuk yang pasti, apakah akan tumbuh sebagai kota industri, destinasi wisata, lumbung pertanian, atau pusat kebudayaan? Ketidakjelasan arah ini membuat banyak potensi lokal berjalan tanpa pijakan strategi yang kokoh.

Sejak lebih dari dua dekade lalu, Banjarnegara juga kehilangan jati diri budayanya. Tradisi dan nilai-nilai luhur yang dulu menjadi akar kehidupan masyarakat mulai terkikis. Generasi muda Banjarnegara kini hidup dalam arus global tanpa banyak mengenal akar sejarah dan kebudayaan leluhur mereka sendiri.

Di tengah situasi ini, pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati ke-30 memiliki tantangan besar. Kemiskinan dan pengangguran terbuka terus menganga, sementara ekonomi rakyat tidak berada dalam kondisi baik-baik saja. Dibutuhkan masukan yang konkret dan langkah-langkah solutif agar Banjarnegara mampu keluar dari stagnasi.