Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

09 September 2023

Catur Kehidupan Part 3

Satu langkah maupun dua langkah gerak para pion / para generasi muda penerus pembangunan bangsa. Jika semua pemuda melakukan-nya dan mengamalkan konsep wahyu hasta brata ini, saya yakin genderang pembaharuan bangsa dapat diartikan telah di mulai. Satu langkah / dua langkah fase pembentukan peradaban baru berarti telah bisa di torehkan kedalam tinta emas pada kitab sejarah baru bangsa Indonesia sebagai pemimpin dunia.  Mari kita buktikan bersama !!! saya YAKIN pasti bisa !!!

Mengapa area gerak kotak yang tersedia juga 8 X 8 yang semua berjumlah 64 ?
Pertanyaan ini cukup mengernyitkan kening. Dan saya jadi teringat akan nasehat, petuah serta pelajaran – pelajaran tentang hidup, baik dari orang tua maupun dari para guru. 8X8 = 64. 6+4 = 10.
10 bisa diartikan tidak ada atau kosong atau kembali pada titik awal.
“ Kosong adalah isi dan isi adalah kosong “. Konsep ini barangkali kita akan menemukan dalam ajaran TAO, dimana kita juga diajarkan tentang kekuatan YIN dan YANG. Selain itu, konsep Tasawuf dalam dunia Islam, kita juga mengenal tentang makna “ hidup itu mati dan mati itulah sebenarnya hidup “ Kosong atau NOL…yah pada akhirnya pertarungan catur kehidupan ini akan kembali pada titik NOL atau KOSONG.

Dulu dunia ini / alam semesta ini, dan kita tidak ada, lalu kemudian menjadi ada dan akan tidak ada kembali. Lima fase titik kehidupan sudah saya tuliskan diatas. Artinya setiap kita selesai menjalani fase demi fase kehidupan, kehidupan sebelumnya tidak akan pernah kita ulang dan kita memasuki babak baru dalam fase saat ini yang sedang kita lakoni bersama. Dan apa yang kita lakukan, apa yang kita perbuat di muka bumi ini, tentunya akan kita LPJkan pada sang Maha Pemimpin, Sang Maha Presiden, Sang Maha Sutradara dikemudian hari.

” Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ? ” ( Qs. Al Mu’minuun :115 )

Lalu, apa yang sudah kita lakukan hingga detik ini ? marilah kita sama-sama merenung, bertafakur…sujud dan bersimpuh di hadapanNya dengan sebenar-benarnya pasrah atau berserah diri dengan sebenar-benarnya. Memuji kebesaranNya seraya berharap agar Tuhan Alloh SWT memberikan kekuatan pada kita untuk mengamalkan ajaran langit sekaligus menjalani amanah / kepercayaan yang telah Ia berikan pada kita semua yakni anamah ABDULLAH, hamba Tuhan Alloh yang baik dan juga amanah Khalifatullah Fil Ardhi, pemimpin di muka bumi.

Masa lalu, kenangan pahit, duka nestapa tidak perlu kita sesali. Masukan dalam lemari besi lalu kunci rapat-rapat dan jangan pernah untuk membukanya kecuali untuk mengambil nilai atau khikmahnya semata. Mari kita buka lembaran baru, menatap masa depan yang gemilang dengan berjalan bersama di atas “ Syiratal Mustaqim “ dengan cahaya hidayah NUR ILLAHI.

Sejarah bangsa yang telah terkoyak-koyak, yang telah tercabik-cabik karena keserakahan kita, biarlah itu akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Saya yakin masih ada generasi yang dengan pancaran nuraninya mampu membaca khikmah dibalik peristiwa. Yang mampu membaca ayat-ayat qauliyah, ayat-ayat yang terbentang di pejuru alam semesta, yang terbentang di setiap lini kehidupan kita. Untuk secara bersama membangun kembali kesadaran diri, menggali kembali existensi kemakhlukan sekaligus existensi keillahian. Hingga ia bisa menemukan kembali keberadaan-nya sekaligus ketiadaan-nya dihadapan Tuhan maupun masyarakat. Semoga kita semua bisa segera ditemukan dengan para generasi ini. Amiin.

“ … Ia memberi khikmah kepada siapa yang Ia berkenan. Dan barangsiapa yang diberi-Nya hikmah, kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil peringatan, kecuali orang yang mempunyai pikiran… “ QS Al Baqoroh ( Sapi Betina ) 2 : 269

Dua Benteng dalam Catur Kehidupan 

Dua Benteng dalam catur kehidupan adalah simbul pengetahuan mengenai betapa pentingnya membangun ketahanan LAHIR dan BATIN. Karena jika ketahanan atau benteng lahir dan batin kita kuat, kita bisa bergerak atau melejit dengan kecepatan yang luar biasa. Delapan langkah sekaligus bisa kita lakukan dalam gerakan kita.

Benteng Lahir berada di kotak hitam yang bersifat duniawi atau kebendaan atau ke-materi-an. Sedangkan Benteng Batin berada di kotak putih yang bersifat spiritualitas. Membangun pondasi financial adalah salah satu upaya kongkrit untuk bisa membentuk ketahanan lahir kita. Genggamlah dunia ini selagi kita masih di beri kesempatan. Dan buktikanlah takdir TUHAN atas manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Buktikanlah bahwa kitalah sebagai pemenang dalam percaturan hidup dan mati.

“ …Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu ( Kebahagiaan ) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari ( kenikmatan ) duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Alloh telah berbuat baik  kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka ) bumi, Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan … “ QS Al Qashash ( cerita-cerita ) 28 : 77.

Meskipun dalam papan catur tidak memberikan pilihan kedua benteng ini berada pada kotak yang sama-sama putih pada awal permainan. Namun dalam perjalanan-nya kedua benteng ini bisa bergerak bersama menuju kotak yang sama-sama putih, jika kita mau dan tau bagaimana memainkan-nya.

Yups, membangun ketahanan lahir dan batin secara bersama dalam satu bidang sangat memungkinkan sekali. Karena khikmah atas ajaran agama, budaya bahkan sejarah kita telah membuktikan-nya. Sebagaimana Tuhan Alloh telah menciptakan Nabi Sulaiman, AS sebagai orang terkaya di dunia pada waktu itu dan tetap bertaqwa. Sebagaimana Tuhan Alloh telah menciptakan Nabi Yusuf, AS sebagai orang yang terganteng di dunia dan tetap bertaqwa. Sebagaimana Tuhan Alloh telah menciptakan Nabi Ayub sebagai manusia yang paling sengsara di dunia dan iapun tetap bertaqwa.

Ada 3 amal ibadah kita yang tidak akan pernah berhenti pahalanya, walaupun kita telah mati hingga hari akhir atau yaumul kiyamah . Yakni : Sodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh. Dan dalam membangun ketahanan financial kita, maka carilah sebuah pengetahuan ekomoni yang mengajarkan pada kita sebuah system sebagaimana ketiga amal tersebut diatas. Jamaah dalam konsep islam, kemitraan berjaring dalam konsep koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa dan Jaringan atau Networking dalam konsep revolusi ekonomi. Semua telah teruji oleh waktu. Dan sejarah juga telah membuktikan-nya. Hanya system tersebutlah yang bisa membuat ketahanan benteng lahir kita kuat.

Ketika “ THE GREAT DEPRESSION DUNIA PERTAMA “ terjadi ditahun 1929. Dan 69 tahun kemudian terulang kembali yakni “ THE GREAT DEPRESSION DUNIA KEDUA “ ditahun 1998. Hampir semua sector perkomian dunia tumbang, termasuk Indonesia. Dan kekuatan system ekonomi Networking telah membuktikan tidak mengenal The Great Depression apapun. Ia terus melejit bersama mitra-mitranya. Masih kurangkah bukti kekuatan konsep ketahanan financial sebagai benteng lahir agar kita jatuh pada pilihan bahwa “ yes ! I’am networker ! “ ?

Benteng batin sebagai perisai ketahanan spiritual dalam catur kehidupan juga salah satu penentu hidup dan mati kita agar kita sampai pada pengetahuan jati diri. Dari sinilah secara pribadi saya mengajak pada kawan-kawan pembaca semua, walaupun kita telah faham dan mengerti tentang banyak hal, maukah kita bersama-sama membuka kembali kitab suci kita ? mengapa saya mesti memberanikan diri untuk mengajak siapapun dan latar belakang apapun kita agar kita bisa kembali pada ajaran kitab suci kita ? karena hanya dengan kita kembali pada ajaran kitab suci kita masing-masing, tatanan peri kehidupan kita akan kembali pada cita-cita awal terbentuknya bangsa yang menyebut dirinya sebagai bangsa Indonesia. Yakni bangsa yang berketuhanan, bangsa yang berperikemanusiaan, bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dan bangsa yang sanggup memberikan pengayoman serta nilai-nilai keadilan bagi seluruh masyarakat. Disinilah letak bangsa yang bermartabat dengan sebenar-benarnya dan sebenar-benarnya bermartabat.

Lanjut Catur Kehidupan Part 4

BACA ARTIKEL LAIN JUGA DISINI : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret