Artikel Terbaru

Menembus Kreatifitas & Produktifitas TANPA BATAS

Adalah Widayat atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kang Dayat. Pria kelahiran Banjarnegara pada tahun 1980, yang berdmisili di desa Mad...

Postingan Populer

16 September 2023

Liputan Kick off KENDIS [Kenduri & Diskusi] FRB-01

Adalah sebuah diskusi kecil yang digagas oleh pendiri sekaligus bupati Forum Rembug Banjarnegara, dengan title event Kick off KENDIS FRB-01. Tema diskusi kali ini adalah Napak tilas pendiri Banjarnegara dan kembali kepada ajaran leluhur pendiri Bangsa. Mengapa tema ini diambil? Sebab ;
PERTAMA :
Kegiatan Kick off KENDIS FRB-01 ini dilaksanakan di Dusun KUNCEN, Desa Banjarmangu, Kec. Banjarmangu, Kab. Banjarnegara. Lebih tepatnya di lokasi area wisata spiritual sekaligus wisata konservasi LEMBAH MALIU yang belum di launching. 

KEDUA : 

Nama LEMBAH MALIU sendiri diambil oleh kawan-kawan LLM (Laskar Lembah Maliu), sebagai sebuah persembahan khusus kepada Kie Ageng MaliuSiapakah sosok Kie Ageng Maliu? Beliau adalah salah satu pendiri Banjarnegara, yang secara geografis, makam Kie Ageng Maliu berada di dusun KUNCEN, desa Banjarmangu (area Lembah Maliu).

Ada rasa bergetar sedemikian rupa ketika mendengar bahwa pada lokasi yang bakal dijadikan sebagai tempat kegiatan Kick off KENDIS FRB-01, terdapat makam beliau Kie Ageng Maliu. Rasa bergetar ini semakin kencang tatkala kami (saya dan anak saya serta didampingi oleh sohib lama (Kang Giyanto), mulai memasuki area makam Kie Ageng Maliu. Tanpa basa basi, kurang labih 1 jam kami duduk bersimpuh, hening, dan melantunkan puja do’a. Hingga kami bisa berjamaah di sebuah musholla kecil samping Sendang Maliu. 

Saat selesai ziarah dan mulai meninggalkan area makam, ada rasa yang luar biasa mengampiri sanubari. Begitu Indah dan begitu ploooooooonggg dada ini. Kami berjalan keluar dengan diiringi rintik hujan menuju Pendopo Lembah Maliu untuk persiapan kegiatan. 

Meski secara komunitas, saya TIDAK didampingi oleh siapapun, yang saya sebut sebagai TOKOH FRB. Kegiatan yang saya klaim sebagai sebuah kegiatan kerjasama FRB dengan kawan-kawan LLM dan di support penuh oleh pemerintah desa Banjarmangu. Bagi saya pribadi ini adalah sebuah ANUGRAH yang luar biasa dan sudah semestinya harus saya Syukuri sedemikian rupa. Bahwa pada akhirnya saya dipertemukan dan di ijinkan untuk melakukan ziarah ke makam-makam para pendiri Banjarnegara, salah satunya adalah ke makam Kie Ageng Maliu. 

Mengapa ini sangat penting bagi saya? 

Sebab sehebat apapun kita, jika dalam berjuang untuk membantu menata perikehidupan masyarakat Banjarnegara, kita tidak pernah menyebut nama-nama para pendiri banjarnegara, akan terasa begitu berat. Semua mengandalkan otak sebagai pimpinan tertinggi. Dan lupa bahwa otak ini hanyalah panglima. Rajanya adalah hati. 

Lain halnya ketika kita sudah berani bertawasul atas para tunggule Banjarnegara. Selalu saja ada jalan yang tidak pernah kita sangka. Sebab yang bergerak bukan saja otak, melainkan hati nurani yang mulai tergerak dan hidup. Mungkinkan ini yang disebut dengan restu dan atau ridho-nya para pendiri Banjarnegara? Wallahu A'lam Bishawab. 

Tepat pukul 20:15 Wib, Kegiatan Kick off KENDIS FRB-01 dimulai dan dibuka oleh Kang Mukhlis. Dalam sambutan-nya, Kang Eko (Nurul Hilal Eko Prayitno, S.IP) selaku Kepala Desa Banjarmangu, menyampaikan bahwa Desa Banjarmangu telah menerbitkan sebuah Perdes tentang Konservasi Alam (Perdes Desa Banjarmangu, Nomor 5 Tahun 2020). 

Perdes Konservasi Alam inilah yang dijadikan payung hukum oleh kawan-kawan Laskar Lembah Maliu untuk menjalankan program konservasi. Diantaranya ; Anis merah 5 pasang, tledekan(lagalongo)10 pasang,Tito Alba 10 pasang, kepodang 5 pasang, pleci 5 pasang, ayam alas 10 pasang, perkutut 20 pasang, jalak Nias(kebo) 20 pasang, afiari 5x6 1buah, Aviari 12x6 1buah, rubuha 7 buah, pelepasan puyuh 50 ekor, pelepasan belut 100kg, revitalisasi sungai, budidaya waderan (bokol), budidaya lempon (iwak kali), green house, konservasi sejarah babad Banjar founding father (Ki.Ageng maliu/R.kusumasati), cita-cita jagadita nadhi sakuna (cintailah alam maka alam akan memberikan yg terbaik utuk kita). Jelas Kang Farid (Letkol Farid Muldiyanto) selaku Founder LLM

Secara pribadi, saya melihat bahwa ada sumber potensi pariwisata yang luar biasa di dusun Kuncen, Desa Banjarmangu ini. Selain memiliki satu area wisata spiritual (Makam Kie Ageng Maliu dan Sendang Maliu), dilokasi yang sama juga terdapat wisata konservasi, yang jarang kita temukan di desa lain dibanjarnegara bahkan di wilayah lain seperti kabupaten sebelah. 

Karenanya, diskusi menjadi semakin hangat ketika kang Ikis (Wahyu Kristianto) salah satu senior citizen Banjarnegara, hadir dan mulai bercuap-cuap. Bahwa saya berada diruangan ini merasa sangat kecil jika dibandingkan oleh kawan-kawan LLM. Sebab apa yang akan saya perjuangkan itu masih dalam tahap konsep program. Sedangkan kawan-kawan LLM sudah melakukan dan sedang bahkan terus memperjuangkan program yang luar biasa untuk alam dan kemaslakhatan umat. Ucapnya dengan nada yang sungguh-sungguh. Inilah sifat rendah hati yang saya suka dari beliau. 

Secara pribadi saya telah cukup lama follow gagasan beliau. Dan dalam moment tertentu kita juga berdiskusi tentang Banjarnegara. Over all gagasan beliau masuk akal dan cukup bagus. Meski di beberapa part saya juga masih kurang sependapat. Namun dari sekian tokoh Banjarnegara yang saya temui, pemikiran beliaulah yang saya anggap masuk untuk Banjarnegara kedepan. 

Terakhir saya sampaikan dalam diskusi tersebut bahwa ; sudah saatnya kita kembali kepada ajaran leluhur bangsa. Orang Indonesia harus tau Indonesianya, orang jawa harus tau jawanya, orang sunda mesti tau sundanya, orang batak harus tau bataknya. Dan orang islam mesti tau islamnya, orang nasrani harus tau nasraninya dll. 

Sebab jika kita bisa kembali kepada ajaran agama dan budayanya masing-masing, hidup ini akan kembali indah alias tidak sesulit dan seruwagh jaman sekarang ini. “Memayu Hayuning Bawono, Hambrasto Dhurhangkoro”. 

Acara ditutup oleh saya dengan lantunan Alfatihah teruntuk saudara seperjuangan kita, Alm. Kang Toto, Alm. Kang Saeful Muzad dan Alm. Kang Putut. 

Salam Rahayu
Bupati Forum Rembug Banjarnegara
Wahono

BACA JUGA ARTIKEL LAIN : 

  1. Website resmi Laskar Lembah Maliu
  2. Perjalanan Menatap Masa Depan Banjarnegara
  3. Daya dukung internal, menuju Banjarnegara sebagai kota pariwisata Part 2
  4. PRAsyarat untuk menjadi kota pariwisata Part 3
  5. About The Simple Think
  6. The PROject
  7. Kick Off Program Ketahanan Pangan Banjarnegara 2023
  8. Menatap Kesenian Embeg Banjarnegara sebagai sebuah potensi atau komoditi?
  9. Wahyu Hasto Broto (8 Karakter Kepemimpinan Jawa)

4 komentar:

  1. Semua memang perlu diawali dengan doa, restu (dalam hal ini termasuk restu dari para pendiri Banjarnegara), dan melibatkan hati dalam membangun. Tidak melulu berdasarkan logika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. konteks melibatkan hati disini adalah melibatkan kekuatan Tuhan. Bukan melibatkan hati seperti kita melakukan pekerjaan yang di hayati yakk.....

      Hapus
  2. Saat aku baca, aku pikir ini semacam acara promosi produk, ternyata bukan ya. Memang hati itu juga perlu, bukan logika saja. Tanpa hati ya kita jadi tidak bisa berempati

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan jejak dilapak ane, tunggulah kunjungan balik ane ke lapak agan-agan semua.. Salam Rahayu dan Salam waras. Wahono Secret